Beberapa waktu kemudian, A mengontak kami untuk mengadakan acara swinger lagi. But this time not just soft swinger anymore. Kita akan benar-benar tukar pasangan. Hard swing… Kami begitu excited dengan rencana itu. Kemudian kami mengatur kesepakatan kapan kami akan melakukan rencana itu.

Pada hari yang telah kami sepakati, kami menyewa villa di sebuah kota untuk melaksanakan rencana kami. Dalam perjalanan saya dan istri menuju villa, banyak hal kami bicarakan. Antara lain, agar kami tidak menjadi korban penjahat swinger, kami menyepakati untuk membatasi pasangan swinger kami. Untuk sementara ini kami hanya punya A dan adik saya. Tujuan kami agar kami tidak asal-asalan dan ugal-ugalan dalam menjalani gaya hidup swinger ini. Swinger adalah pilihan gaya hidup yang elegant, bukan liar-liaran tanpa aturan.

Sampai divilla, ternyata A dan istrinya sudah berada disana. Aku dan A mengobrol di ruang tamu, sementara istriku menyiapkan makanan bersama istri A di dapur. Kemudian A meminta izin untuk ke dapur untuk mengambil minum katanya. Aku sendirian menonton TV. Tak lama kemudian istri A datang menemaniku.

“Loh, mana suamimu?”

“Tuh… Lagi indehoy…” Istri A menunjuk dengan kepalanya ke arah dapur.

Aku melongok ke dapur. Lah.. Ternyata A sedang memeluk istriku dari belakang sambil menciumi lehernya yang putih mulus.. Haha.. ternyata sudah mulai to..

Tanpa pikir panjang aku kembali ke ruang TV. Kutarik istri A mendekat. Aku ciumi lehernya.. Ia mendesah geli ketika  ciumanku mulai menyentuh telinganya. Desahannya makin keras ketika tanganku mulai masuk ke dalam bajunya. Tangan kananku menelusup ke dalam branya, meremas lembut payudaranya yang berukuran jumbo itu. Sementara tangan kiriku memainkan keahliannya untuk melepas kaitan tali behanya hanya dengan satu jepitan jari..

Tangan istri A mulai meraba celanaku, mencoba menggenggam penisku yang tak muat lagi dalam celana dalamku. Ia lalu memasukkan tangan kanannya ke dalam celanaku dan menarik keluar penisku yang sudah sangat tegang. Lalu ia mengoralku..

Agak beda rasanya dengan kuluman istriku, karena ia tak menggunakan gigi. Saat ia mengoral, aku menarik bajunya ke atas. Ia menghentikan sejenak kulumannya dan membantuku melepas bajunya.. Wow. Payudaranya benar-benar besar. Ia melanjutkan kulumannya, sementara aku mengelus rambutnya sambil meremas lembut buah dadanya itu..

Kulihat A menarik istriku keluar dapur menuju ruang makan. Di ruang makan yang terlihat jelas dari ruang TV tempatku sedang dioral, A mengeksekusi istriku. Istriku meletakkan tubuhnya di meja makan, lalu A menyikat istriku dari belakang.. Mereka belum naked. Cuma celana istriku sudah terlepas.. Rupanya mereka sudah mencoba eksekusi di dapur tapi mungkin karena tempatnya tidak nyaman mereka berpindah ke ruang makan. Sepertinya A sudah penasaran sekali pingin merasakan empotan vagina istriku…

Saat istri A mengoral aku, kumasukkan jariku ke vaginanya… Dia menggelinjang ketika kubisikkan di telinganya, “Bayangkan kamu sedang mengoral sambil dientot dari belakang juga..”

Nampaknya imajinasi itu membuat dia bertambah bergairah dalam mengoral.. Istria A punya kelebihan yang tidak dipunyai istriku. Ia bisa mengoral penisku sampai pangkal batangnya. Rasanya sensasional sekali. Seluruh penisku masuk ke dalam mulutnya.

Saat kami sedang ML dengan posisi WOT, aku mendengar A melenguh. Rupanya A sudah orgasme. Padahal kami belum apa-apa… Aku memang punya ciri, kalau di WOT atau dioral bisa lama, tapi kalau sudah di atas, aku cepat keluar. Makanya biasanya aku pilih posisi WOT dulu, baru setelah partner seksku orgasme aku hajar dia dari segala posisi.

Melihat kami masih ML, rupanya istriku “naik” lagi. Sayangnya A belum siap. Penisnya masih menggantung. Meski masih besar namun lemas sehingga tidak memungkinkan untuk penetrasi.

Istriku menarik A ke dekat kami lalu mencoba merangsangnya. Terjadilah aktifitas sexual kami berempat dengan hampir tak berjarak. Saat aku sedang ML dalam posisi WOT, aku masih sempat meremas pantat istriku.. A yang penisnya sudah kembali tegang menelentangkan istriku tepat di sampingku lalu menghajarnya tanpa ampun. Hantaman penisnya dalam vagina istriku yang sudah becek karena sperma mengeluarkan bunyi “Clep! Clep! Clep! Clep!” yang menambah panas suasana. Payudara istriku bergoyang naik turun tiap kali A menyodokkan penisnya ke dalam vagina istriku. Aku lalu berganti posisi sehingga istri A kini telentang bersebelahan dengan istriku. Aku dan A berlomba menyodok istri-istri kami. Rasanya begitu sensasional melihat istriku bersetubuh dengan orang lain tepat di depan mataku. Rasa marah dan cemburu yang muncul tiap kali kulihat istriku nampak merem melek menikmati sodokan-sodokan A kulampiaskan dengan menghantamkan penisku makin keras ke dalam tubuh istri A. Tiba-tiba A merebahkan tubuhnya memeluk istriku lalu keluar lebih dulu. Melihat istriku memeluk A dengan hotnya, aku tak tahan lagi. Aku pun menyusul orgasme. Sangat-sangat sensasional.

Aktivitas swinger kami ulangi beberapa kali dengan berbagai variasi sampai kami benar-benar kelelahan. Bahkan hingga matahari terbenam, kami sama sekali tidak sempat memakai pakaian.